Suatu kali, kita mungkin mengalami, ada suatu permohonan doa yang lama tidak dikabulkan Tuhan.

Tentu, hal itu akan menimbulkan ragam pertanyaan, dan yang paling buruk, kita mulai bersungut-sungut, bahkan KEHILANGAN KEPERCAYAAN. Akibatnya, kita mulai mencari cara sendiri, mengandalkan kekuatan diri sendiri. Hal mana BERSUNGUT-SUNGUT dan MENGANDALKAN KEKUATAN DIRI SENDIRI  adalah perilaku/ perbuatan TERKUTUK di mata Tuhan (Yeremia 17:5).

Ketika suatu permohonan doa lama tidak dikabulkan, mungkin saja karena dosa, kita masih berbuat dosa, mungkin bukan dosa berupa perbuatan nyata, seperti mencuri, menipu, menyembah berhala, tetapi dosa dalam wujud perasaan, misalnya DENDAM.

SEBAB, jika tidak berbuat dosa, mustahil Allah tidak mengindahkan permohonan kita. Tetapi tidaklah selalu dosa menjadi penyebab doa tidak terkabul, tentu bisa saja ada maksud Tuhan. Pertama, Tuhan ingin melatih KESABARAN dan KESETIAAN KITA. Kedua, ingat juga, bahwa Yesus ketika di paku di kayu salib, IA berseru “Eli, Eli, lama sabakhtani” (Matius 27:46), yang artinya AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?. Karena saat itu tidak datang pertolongan dari Allah. Artinya, ketika permohonan doa kita lama tidak dikabulkan-Nya, bisa saja Tuhan ingin menunjukkan kepada kita bahwa masalah kita BERAT (bukan berarti Tuhan tidak bisa segera tolong), tetapi agar kita sadar untuk tidak MENGGAMPANGKAN Tuhan. Karena tidak jarang kita menjadi khusuk berdoa hanya karena ada masalah.

Ayat bacaan : Yeremia 17:7 :
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!