Menu » RENUNGAN 11 – 20 «

Setiap orang ingin menjadi kaya, padahal tidak ada satupun firman Tuhan yang memuji orang kaya, malah sebaliknya, dalam Firman Tuhan (Perjanjian Lama dan Baru) hanya terdapat peringatan/ ancaman untuk orang yang hidup dalam kekayaannya. Salah satu yang sangat dikenal adalah ketika Tuhan Yesus berkata, “Alangkah sukarnya orang yang beruang (kaya) masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Lukas 18:24-25).

Banyak orang beranggapan menjadi kaya adalah bukti dirinya diberkati, dan kemiskinan adalah karena dosa atau dikutuk. ITU SALAH! sebab banyak orang yang tidak mengenal ALLAH pun dapat hidup dengan sangat kaya. Jadi bila anda sekarang berpenghasilan lebih dari cukup atau kaya, jangan lagi beranggapan HANYA SEBATAS diri anda diberkati, tetapi belajarlah lebih dalam soal firman TUHAN.

Kekayaan sungguh bisa menjadi batu sandungan bagi iman manusia (Matius 13:22). Bahkan Iblis pun menggunakan kekayaan ketika mencobai Tuhan Yesus (Matius 4:8-9). Luar biasa bukan ?. Dan kini manusia begitu ingin mendapatkan kekayaan dan kemuliaan itu, padahal Tuhan Yesus yang menyelamatkan kita, sudah menolaknya.

Kekayaan sangat berpotensi mengubah perilaku manusia. Orang yang menjadi kaya seringkali menganggap dirinya bijak (Amsal 28:11). Mereka seringkali merasa lebih berhak dari pada orang lain, bahkan dalam hal menghina atau meremehkan kekurangan orang lain, mereka merasa berhak menentukan jalan hidup orang lain, mereka merasa berhak berkata apa saja, sekalipun yang mendengarnya menjadi tersinggung. Berapa banyak gereja yang menyimpang dari visi dan misi awalnya karena segelintir orang kaya yang ada di dalamnya ?. Hamba TUHAN sekalipun, berubah perilakunya setelah menjadi kaya. Dan masih banyak lagi.

Mungkin anda berpikir, apakah tidak ada orang kaya yang benar-benar baik ? Tentu saja ada, bila orang itu menjadi kaya sesuai dengan kekayaan IMANnya, atau lebih bagus lagi bila IMANnya lebih kaya dari kekayaannya. Jadi kekayaan bukan ukuran seseorang berIMAN atau telah hidup benar di mata Tuhan, karena Tuhan Yesus berkata, bahwa janda miskin ternyata memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” (Markus 12:41-44).

Selanjutnya ada baiknya kita membaca Pengkhotbah 5:11, Yeremia 9:23, Lukas 12:16-21, Lukas 16:19-28, Yakobus 1:11, Yakobus 5:1-6. Karena semua perkataan/ ketetapan Firman TUHAN yang terkandung pada ayat tadi, tidak akan pernah berubah, oleh karenanya setiap kita harus paham betul, karena sekali lagi firman TUHAN pada Lukas 12:20-21 telah menegaskan, Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?, demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, JIKALAU ia TIDAK KAYA di HADAPAN ALLAH.

Ayat bacaan 1 Timotius 6:17-19 :
“Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.”