Sebagai umat Tuhan, kita telah ditetapkan untuk menjadi GARAM !, Artinya asin, bukan manis. Mengapa GARAM ?. Karena pada fungsinya, garam berguna untuk menciptakan rasa, berguna untuk mengawetkan.

Jadi, kita harus terus menerus menjadi pribadi, yang dirasakan orang bahwa kita adalah pribadi yang menjalankan firman Tuhan dengan benar. Kita harus terus menerus menjaga diri kita dan tentu saja orang lain juga, agar terus terpelihara (awet) di jalan Tuhan. Jangan malah kita menjadi batu sandungan, menciptakan kepahitan bagi orang lain, menjadi penyebab orang lain lemah imannya. Jangan kita menjadi orang yang tidak peka dan tidak peduli, tidak sensitif dengan kesusahan orang-orang di sekitar kita.

Jangan meremehkan peran kita sebagai pengikut Kristus, yaitu menjadi GARAM, sebab jadilah GARAM adalah KETETAPAN SERIUS dari Tuhan Yesus Kristus bagi umat-Nya, sehingga dikatakan-Nya, jika kita tawar, maka layak dibuang dan diinjak-injak orang.

Ayat bacaan : Mat 5:13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.